Halaman

Kamis, Februari 25, 2010

PUPUK BOKHASI

PUPUK BOKHASI FERMENTASI EM-4 (EFEKTIVE MIKROORGANISMS)
Prof Dr. Teruo Higa memperkenalkan konsep EM atau Efektive Mikroorganisms pada praktek
pertanian alami tersebut. Teknologi EM ini telah dikembangkan dan digunakan untuk
memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menyebabkan penyakit, dan
memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman. Pada pembuatan bokashi
sebagai salah satu pupuk organik, bahan EM meningkatkan pengaruh pupuk tersebut terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman.

PUPUK BOKHASI FERMENTASI EM-4 (EFEKTIVE MIKROORGANISMS)



I. PENDAHULUAN


Pembangunan pertanian secara alami yang ramah lingkungan saat ini banyak dilakukan
untuk menghasilkan bahan makanan yang aman, serta bebas dari bahan-bahan kimia yang
berbahaya dan beracun. Pembangunan pertanian alami ini semula hanya menerapkan sistem
pertanian organik, tetapi ternyata hasilnya hanya sedikit. Dalam tahun 1980-an,
Prof Dr. Teruo Higa memperkenalkan konsep EM atau Efektive Mikroorganisms pada praktek
pertanian alami tersebut. Teknologi EM ini telah dikembangkan dan digunakan untuk
memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menyebabkan penyakit, dan
memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman. Pada pembuatan bokashi
sebagai salah satu pupuk organik, bahan EM meningkatkan pengaruh pupuk tersebut terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman.


Effective Microorganisms atau yang sering di sebut EM-4 adalah campuran mikroorganisme
yang bermanfaat untuk meningkatkan keanekaragaman mikroba dari tanah maupun tanaman, serta
berfungsi untuk meningkatkan kesehatan tanah, pertumbuhan dan produksi tanaman. Beberapa jenis
mikroorganisme yang tergabung di dalam EM-4 tersebut di antaranya :


a)Lactobacillus sp. Bakteri penghasilan asam laktat.


b)Actinomycetes


c)Streptomycetes


d)Bakteri Ragi


e)Bakteri Foto Syntetik


Beberapa pengaruh EM-4 yang menguntungkan dalam pupuk bokashi tersebut adalah sebagai berikut:
-memperbaiki perkecambahan bunga, buah, dan kematangan hasil tanaman
-memperbaiki lingkungan fisik, kimia, dan biologi tanah serta menekan pertumbuhan hama dan penyakit dalam tanah
-meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman
-menjamin perkecambahan dan pertumbuhan tanaman yang lebih baik
-meningkatkan manfaat bahan organik sebagai pupuk
Berdasarkan kenyataan di lapangan, persediaan bahan organik pada lahan pertanian sedikit demi sedikit
semakin berkurang. Jika hal tersebut tidak ditambah dan segera diperbaiki oleh petani maka penurunan
produksi akan terjadi pada tanaman-tanaman pertanian, seperti padi, palawija dan sayuran. Selain itu
pengembangan penggunaan pupuk bokashi dilatarbelakangi dengan kondisi petani yang masih memiliki ketergantungan
sangat tinggi terhadap produk-produk kimia. Selanjutnya merupakan upaya untuk menciptakan kemandirian petani.



II. PUPUK BOKASHI


Untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan,
sangat perlu diterapkan teknologi yang murah dan mudah bagi petani. Tekhnologi tersebut
dituntut ramah lingkungan dan dapat menfaatkan seluruh potensi sumberdaya alam yang ada dilingkungan
pertanian, sehingga tidak memutus rantai sistem pertanian. Penggunaan pupuk bokashi EM-4 merupakan
salah satu alternatif yang dapat diterapkan pada pertanian saat ini. Pupuk bokashi adalah pupuk organik
(dari bahan jerami, pupuk kandang, sampah organik, dll) hasil fermentasi dengan teknologi EM-4 yang dapat
digunakan untuk menyuburkan tanah dan menekan pertumbuhan patogen dalam tanah, sehingga efeknya dapat
meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Bagi petani yang menuntut pemakaian pupuk yang praktis,
bokashi merupakan pupuk organik yang dapat dibuat dalam beberapa hari dan siap dipakai dalam waktu singkat.
Selain itu pembuatan pupuk bokashi biaya murah, sehingga sangat efektif dan efisien bagi petani padi, palawija,
sayuran, bunga dan buah dalam peningkatan produksi tanaman.



Bahan dan Cara Pembuatan Bokashi Pupuk Kandang


-Bahan-bahan untuk ukuran 500 kg bokashi :
1.Pupuk kandang = 300 kg

2.Bekatul = 50 kg

3.Jerami = 250 kg

4.Gula yang telah dicairkan/Molase/Tetes= 250 ml

5.EM-4 = 500 ml

6.Arang sekam padi = 100 kg

7.Air secukupnya


-Cara Pembuatannya :

1.Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air

2.Jerami yang sudah dicacah, pupuk kandang, bekatul, dan arang sekam padi, dicampur secara merata

3.Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %

4.Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan susah pecah (megar)

5.Adonan digundukan di atas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm

6.Kemudian ditutup dengan karung goni selama 4-7 hari

7.Pertahankan gundukan adonan 40 - 500 C, bila suhunya lebih dari 500 C turunkan suhunya dengan cara membolak balik

8.Kemudian tutup kembali dengan karung goni

9.Suhu yang tinggi dapat menyebabkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan
10.Pengecekan suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam sekali

11.Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik



Read More..